Jakarta, 19/04/2024. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional (DEN), memimpin Sidang Anggota DEN Kedua Tahun 2024 melalui konferensi video.
Sidang tersebut membahas mengenai ketahanan energi Indonesia dan antisipasi terhadap kondisi krisis dan/atau darurat energi (Krisdaren) sebagai dampak konflik Iran dan Israel.
“Indeks ketahanan energi (pada tahun 2022) baru di level 6,6. Ada beberapa kriteria poin, availability, accessibility, affordability, dan acceptability. Ini perlu kita evaluasi lagi pembobotannya apakah memang sudah merefleksikan kondisi yang ada,” ungkap Arifin di Jakarta, Jumat (19/04).
Lebih lanjut, Arifin mengungkapkan, cadangan produktivitas energi dalam jangka panjang dinilai masih cukup baik jika Indonesia mampu melakukan percepatan dalam mengeksploitasi potensi sumber-sumber yang saat ini mulai bermunculan seperti lapangan minyak di Blok Cepu, Blok Rokan dan Buton.
“Gas ini cukup prospektif, cuma memang kita (butuh) kecepatan dan infrastruktur, terutama dalam hal logistik yang perlu segera kita siapkan supaya bisa mengakomodasi sumber-sumber kita,” lanjut Arifin.
Berkaitan dengan gas LPG, imbuh Arifin, perlu dilakukan percepatan pemanfaatan alat listrik dan jaringan gas. Apabila krisis berkepanjangan dan dalam kondisi terpaksa, pengembangan briket batubara juga dimungkinkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat turut memperkuat indeks ketahanan energi nasional.
“Untuk konversi dari BBM ke listrik, sekarang baru kendaraan roda empat. Roda dua sudah ada program, tapi memang masih belum berjalan. Kita punya program konversi motor listrik dari combustion ke baterai, hanya kita butuh dukungan untuk bisa mendapatkan alokasi subsidi bantuan untuk dapat mendorong konversi dari masyarakat. Dalam jangka dekat, program-program konversi diesel ke gas juga harus dipercepat,” imbuhnya.
Pemerintah saat ini juga tengah mengembangkan alternatif-alternatif jangka pendek untuk mengantisipasi apabila suplai terputus dari BBM karena saat ini Indonesia masih mengimpor dari Singapura, Malaysia, dan India. Oleh karena itu, Pemerintah juga tengah mempertimbangkan sumber-sumber lain yang memiliki akses untuk ekspor.
“Kita juga harus bisa segera mengkonversi kebutuhan transportasi laut dengan CNG atau dengan LNG. Kemudian juga transportasi untuk angkutan-angkutan umum dan angkutan-angkutan industri pertambangan. Ini yang memang perlu kita dorong. Gas sendiri kita masih ekspor cukup banyak,” imbuhnya.
Arifin juga berharap realisasi target bauran EBT dapat dipercepat, sehingga daya tahan untuk energi khususnya listrik dapat diandalkan karena sumber-sumbernya terdapat di dalam negeri.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar yang turut hadir dalam sidang tersebut juga mendukung langkah-langkah untuk mengatasi krisis energi, serta menjaga stabilitas kondisi terhadap ketahanan energi Indonesia. Di samping itu, Siti Nurbaya juga menyampaikan perlunya percepatan diversifikasi sumber energi dan investasi dalam penggunaan EBT.
Dalam kesempatan tersebut, DEN juga mengusulkan langkah-langkah strategis sebagai langkah antisipasi terhadap dampak konflik tersebut. Dalam jangka pendek, DEN merekomendasikan untuk membentuk Tim Asistensi Penanggulangan Krisdaren, dan mempercepat pengesahan Rancangan Peraturan Presiden tentang Cadangan Penyangga Energi (CPE).
Untuk jangka menengah, DEN mengusulkan adanya dukungan fleksibilitas anggaran untuk mengantisipasi kondisi Krisdaren, serta percepatan substitusi energi fosil dengan energi yang ramah lingkungan. Sedangkan untuk jangka panjang, optimalisasi potensi kerja sama dengan sumber lain juga diperlukan untuk memperkuat suplai minyak mentah.
Selain membahas mengenai Ketahanan Energi Indonesia dan Antisipasi Kondisi Krisdaren, Sidang Anggota DEN Kedua Tahun 2024 juga membahas mengenai Progres CPE, Rencana Penyusunan Policy Paper per jenis Energi Tahun 2024, Progres Penyusunan Rencana Umum Energi Daerah, Surat Edaran bersama Kementerian Dalam Negeri dan Bappenas tentang Penyelarasan RPJPD dengan RPJPN 2025 – 2045, Hasil Pengawasan terkait Harga dan Konversi LPG, serta Usulan Agenda Sidang Paripurna DEN.
Kepala Biro Fasilitasi Kebijakan Energi dan Persidangan,
Yunus Saefulhak
Sumber: https://den.go.id/berita/siaran-pers-pimpin-sidang-anggota-den-menteri-esdm-bahas-ketahanan-energi-indonesia
Tel: +6221 8644756, 8644785
Email: info@indorenergy.com